Jakarta, Juli 2009 beberapa hari sebelum tinggal di asrama di kampus hijau
“Kamu harus kuliah 4 Tahun!!” ucap lelaki itu sambil menjabat erat tanganku . Tampak matanya yang berkaca-kaca itu menatap kepadaku.
Dalam hatiku aku berbisik bagaimana mungkin aku bisa kuliah Cuma 4 tahun di teknik,,, 5 tahun aja udah mujur
“doakan saja bang.. semoga bisa “ jawabku.. sambil pergi dari rumah tersebut…
18.00 Bandara soekarno Hatta Juli 2009, pesawat yang akan mengantarku ke Padang.. kota tempat aku mengadu strategi akademik selama beberapa tahun batal berangkat,, pesawat di delay ke jam 19.00,,, kemudian delay lagi,,, hingga akhirnya aku benar-benar berangkat di jam 22.30 Malam dari bandara Soekarno Hatta tujuan Bandara Internasional Minangkabau,,
Sepertinya Jakarta di malam hari akan terlihat cantik dengan pendaran cahaya nan membias di balik awan,,, batinku,,
Dan ternyata benar,, 10 menit pertama.. pemandangan Jakarta memang sangat amat cantik,,,,oh ya, di pesawat waktu itu aku sepertinya berada di dalam rombongan orang-orang dari pariaman yang datang rombongan ke Jakarta, ramee.. serasa di bus hehe,,di sebelahku saja duduk bapak-bapak., dan sebelahnya lagi juga bapak-bapak.. aku duduk persis di bangku paling dekat jendela.. makanya aku bisa liat pemandangan Jakarta di malam hari,,
Namun 10 menit itu adalah 10 menit terakhir yang paling damai selama aku naik pesawat,,, selanjutnya yang aku hadapi adalah situasi panik seisi pesawat,, karena apa?? Pesawat kami terperangkap dalam awan bermuatan yang sangat tebal.. lampu darurat di hidupkan… pesawat berguncang-guncang seperti gempa berskala 6 hingga 7.. semua orang mengucapkan kalimat “la ilaa ha illallah,,” bapak yang duduk di sebelahku memegang erat kursi..hal ini diperparah dengan keadaan kami tidak dapat melihat apa yang terjadi diluar pesawat,, karena lampu pesawat pun terbiaskan di dalam awan tersebut,, sehingga yang kami liat hanyalah cahaya oren kekuningan yang amat pekat membias ke semua jendela… seolah-olah itu adalah api…
Penumpang yang duduk di dekat pintu darurat telah berdiri,,, dan mungkin sudah hampir nekat membuka pintu keselamatan…
Bagaimana keadaanku? Aku hanya syok,,, terdiam… mendingin,.. dan mengucapkan kalimat La ilaa ha illallah” sebagaimana para penumpang yang lain…
Aku membatin.,.. mungkin tak pernah akan sampai ke Padang diri ini,,aku membayangkan namaku menjadi salah satu nama yang tercantum di Koran sebagai korban kecelakaan pesawat..
Namun tak terasa,.. ntah seberapa lama kepanikan itu melanda.. pesawat mulai stabil,,,, dan kami telah memasuki wilayah bandara internasional minangkabau..seingat ku jam di handphone ku mengatakan kami telah melampaui satu hari,, kami sampai jam 1 dini hari,,,
Dan itulah awal aku menginjakkan kaki di Padang sebagai mahasiswa Teknik,,
Sejak itu,,, aku sangat parno jika naik pesawat terbang,,
sesampai di padang,, aku mendaftar ulang,, bersama dengan Atika Wulandari… kawanku semasa SMP… sama-sama bagian dari pembuat Onar SMPN 4 Bengkulu..
kami ke sana clingak clinguk.. ngobrol dengan bahasa Bengkulu yang berkecepatan Cepat, suara besar dan memakai kalimat KAU… karena di bengkulu,,, itu adalah hal yang wajar,,,
saat berbaris untuk mengambil nomor induk mahasiswa.. aku dan atika harus berpisah, karena kami beda prodi,, dan tepat di depanku berdiri makhluk yang sangat tinggi,,,
dan itulah dia,, pertemuan pertama dan kawan pertamaku di kampus hijau… Fakultas Teknik..
namanya Yuda Pratama,,, dan sekarang NIM nya adalah 0910951005 sementara NIM ku 0910951006
dan hari hari ospek pun dimulai,,,
disitulah aku bertemu dengan bagian dari unand ranger yang bermotokan
Ampere OHM dan Voltase,, ini didasarkan dari hukum kirchof,, yang merupakan dasar dari jurusan yang aku selami,,
nama ini juga terinpirasi karena di elektro bp genap di angkatanku cewek hanya 3 orang,, yaitu
ojan (fitri aini) ,, cici,,(steffy Heni pratiwi) dan gue,,
…
hari pertama BBMK AIESEC
hari itu,, hari pertama kegiatan BBMK di AIESEC,, antrian sangat paanjaang sekali,,,
lalu,,,, handphone ku berdering,,, ada suara ayahku,,
sambil menahan tangis yang teramat dalam,,,
berkata
“Beliau sudah meninggal” …
dan aku sangat kaget,,,
beliau,,, ayah abang yang memberiku kata kata semangat saat aku akan berangkat ke padang,, telah kembali ke haribaanNya,,,
beliau adalah panutan keluarga kami.,, dan sedari ku kecil suka sekali memberiku tantangan,,,
di barisan itu,,, sambil menangis,,, aku berlari menuju asrama,,, membereskan semua barangku,,
dan pergi ke Jakarta,,,
dan hari itu,, aku tak pernah meneruskan BBMK di sana lagi,,
aku gagal BBMK,,,
*********
suatu kebiasaan bagi kami anak teknik… Belajar Kelompok
dan di tahun 1 tim tetap ku adalah,,
Faidil Ikhsan
Rahman Agung
Fitri Aini
Orry Fernanda
Hariyon M. Sani
dan Yofi septrino Ashar,,, yang kadang kadang muncul :p
saat itu seperti biasanya,,
kami belajar di perpustakaan lantai 2,,, hari menjelang pukul 5 sore.. kami membahas soal soal fisika
lalu tampak lah bapak-bapak yang sedang jalan di atas tangga,,,
dan,,,
bapak itu bertanya kepada salah seorang dari kami,, yang kebetulan sedang ke tangga,,,
itu yang gendut yang manis,, siapa namanya,,,
dengan gaya seolah olah dia naksir
ooh itu Rahman Agung pak,,,
kami yang mendengar itu,,, tertawa mendengarnya,,
agung fansnya memang luar biasa hahaha
****
di jurusanku ada mata kuliah tidak resmi yang berjudul mata kuliah KEGARINGAN,, yang berbobot 6 SKS
siapakah dosennya??
dosennya bernama AULIA FEBRIAN..
siapa yang mampu membuat orang ketawa karena lawakannya yang tidak lucu,, diniscayakan adalah murid dari dosen tersebut,,,
dan
aku
faidil
ory..
rahmat hidayat
anda
termasuk murid yang kebablasan ikut.
salah satu kegiatan utama yang sering kami lakukan adalah main sulap2an ngilangi barang di rambutnya si faidil yang sangat rimbun itu,,,
[bersambung kalau mood]
Kisah nyata yang tidak di karang-karang.