Hampir seminggu yang lalu saya melakukan polling di instastories mengenai dua jenis emosi yang ingin dibahas ditulisan saya selanjutnya. Ada dua pilihan yang saya berikan kepada para instatoriers, yaitu perasaan Sedih dan Marah. Jujur saja hipotesis awal saya akan banyak yang memilih untuk mengetahui apa yang terjadi pada diri kita ketika kita marah. Awalnya hipotesis saya hampir saja terbukti benar, namun ketika polling di tutup, kenyataannya mayoritas pembacanya menginginkan pembahan mengenai “sedih”
Kurang-kurangi
Jadi gimana? motivasi kamu sampai ke blog ini karena lagi sedih? atau lagi perlu informasi baru ? ya apapun itu, semoga tulisan ini menjadi bermanfaat ya. Dan semoga kedepannya kamu lebih kuat lagi. Nyontek dari kalimat yang disampaikan oleh sahabat kecil saya ketika kami curhat ceria, dia bilang :
Human born to make mistake – Craig David-
Klise memang bila ketika kita sedih, orang lain malah cuma berkata “sabar”. Karena banyaknya kita tidak memerlukan kosa kata itu untuk dilontarkan. Cukup sajalah jadi pendengar. Mungkin itu yang acap terucap direlung hati. Namun perlu saya sedikit bangunkan, dengan kalimat favorit saya ini :
Tragedi dari dia adalah hiburan bagi kami -PuthutEA, para bajingan yang menyenangkan
dilanjutkan dengan kalimat ini
Kurang-kurangi sharing kesedihanmu kepada orang lain. Karena kadang malah hal itulah yang melegakan. you think your friends gonna care about you? NO! They just gonna talk about it and laugh about it. kalau ada 10 orang yang anda ceritain, 9 ketawa. satunya lagi ga tau mau ngapain.
Itu adalah gubahan dari kalimat Deddy corbuzier ketika ditanyakan kenapa dia keliatan selalu senang. Ini videonya “I am not Happy”. Mungkin yang kurang dari peryataan dari om Deddy itu, biasanya 9orang itu ga cuma ketawa, tapi kalau kamu curhat via text, siap – siap screen shootan text mu nyebar kemana-mana. Gimana ilang sedihmu? yang ada malah nambah masalah kan? Of course kita butuh teman buat sharing cerita. Hanya saja dari hasil curhatan kamu itu, jangan pernah berharap apa-apa dari orang lain.
Okay, balik ke judul awal, “ngomongin tentang sedih”. Sepulangnya saya ke Indonesia, saya tanyakan pada semua teman-teman dekat saya :
Ada gak dalam setahun terakhir kamu ngerasain perasaan untuk gak percaya dengan siapapun lagi dan ngerasa gakada yang perduli dengan kehadiranmu di muka bumi ini?
Faktanya, semua yang saya tanyakan menjawab iya. Kemudian saya berkata:
Yang sedang kita semua alami ini, akrab disebut quarter life crisis. Perasaan yang kamu alami saat ini, percayalah hampir semua yang berusia 25 tahun mengalaminya. Cuma saya ingin bantu mengingatkan, masalah kita hari ini gak akan ada apa-apanya dengan masalah kita di masa depan. Ibarat penyajian makanan, ini hanyalah menu pembuka.
Apa yang terjadi dengan otak saya ketika sedih?
Kamu harus ingat, sedih adalah hal yang amat sangat wajar terjadi pada manusia. Namun, harus waspada, sedih yang berkepanjangan dapat melemparkan kamu ke area Depresi. Sungguh! Maka dari itu, akan saya jabarkan apa yang terjadi di otakmu ketika kamu sedih.
yang intinya bila diartikan adalah sedih yang berkepanjangan dapat memicu kerusakan pada area kognitif otakmu (yang biasanya ada di area otak depan a.k.a Lobus frontal), juga menimbulkan turunnya kualitas hidup, dan respon pengobatan yang lebih lambat pada pengidap OCD. Penelitian ini ingin mengetahui sejauh apa dampak dari kesedihan terhadap kelebihan aktifitas pada individu OCD terutama dibagian otak depan
Ya bisa jadi efeknya sedih yang berkepanjangan selain memicu ke arah depresi, malah bikin kamu jadi bego. (tambah-tambahannya penulis doang sih ini)
Selain itu apalagi yang terpicu?
Jadi, ketika kita sedih, beberapa neurotransmitter akan terpicu untuk muncul, seperti Cortisol (sering disebut sebagai hormon stress), Adrenalin, melatonin
apa yang terjadi kalau terjadi ketidak seimbangan pada neurotransmitter?
ya selain depresi, bisa juga memicu skizofrenia, bipolar disorder, dan lainnya
Selain beribadah, berikut ini hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk kembali Mamprang :
Olahraga atau bergerak

Makan coklat
yang coklat jangan sampai lepas, memicu phenylethlyamine
minum kopi/kafein

karaoke

orang yang bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirimu dapat kamu temukan jawabannya di depan cermin ketika kamu lagi ngaca.
SALAM OLAHRAGA!
apa yang buat kita jadi kita?
Ayo cari tau!
by :
Fadilla Zennifa
Bukan mahasiswi psikologi
hanya seorang teknisi yang tercelup di bidang otak
Referensi :
[1] Fontenelle, Leonardo F. et al. “Brain Functional Connectivity during Induced Sadness in Patients with Obsessive–compulsive Disorder.” Journal of Psychiatry & Neuroscience : JPN 37.4 (2012): 231–240. PMC. Web. 19 Jan. 2018.
[2] Figueroa, Caroline A et al. “Aberrant Default-Mode Network-Hippocampus Connectivity after Sad Memory-Recall in Remitted-Depression.” Social Cognitive and Affective Neuroscience 12.11 (2017): 1803–1813. PMC. Web. 19 Jan. 2018.